Soft kill merupakan mata kuliah wajib bagi semua mahasiswa khususnya mahasiswa gunadarma dimana pertemuan mata kuliah tersebut hanya satu bulan sekali. Akhir-akhir ini soft kill sering kali menjadi perbincangan di kelaz saya. Banyak yang mempertanyakan apa c soft skill itu????????dari informasi yang saya peroleh.....
Soft skills pada dasarnya merupakan ketrampilan personal- yaitu ketrampilan khusus yang bersifat non-teknis, tidak berwujud, dan kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang sebagai pemimpin, pendengar (yang baik), negosiator, dan mediator konflik. Sedangkan Hard skill bersifat teknis dan biasanya sekedar tertulis pada bio data atau CV seseorang yang mencakup pendidikan, pengalaman, dan tingkat keahlian (teknis). Soft Skills bisa juga dikatakan sebagai ketrampilan interpersonal seperti kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dalam sebuah kelompok.
Wikipedia memaparkan bahwa soft skills merupakan istilah sosiologis yang merujuk pada sekumpulan karakteristik kepribadian, daya tarik sosial, kemampuan berbahasa, kebiasaan pribadi, kepekaan/kepedulian, serta optimisme. Soft skills ini melengkapi hard skills- yang bisa dikatakan juga sebagai persyaratan teknis dari suatu pekerjaan. Soft skills tersebut mencakup (a) kualitas pribadi - misalnya tanggung jawab, kepercayaan diri, kemampuan bersosialisasi, manajemen (pengendalian) diri, dan integritas atau kejujuran; dan (b) ketrampilan interpersonal, misalnya berpartisipasi sebagai anggota kelompok, mengajar (berbagi pengetahuan) ke orang lain, melayani pelanggan, kepemimpinan, kemampuan negosiasi, dan bisa bekerja dalam keragaman.
Rasanya dengan mengulas pengertian soft skills tersebut, kita pasti bisa memahami pentingnya soft skill. Kita juga pasti yakin jika seseorang mempunyai karakteristik atau sifat seperti itu maka pastilah orang tersebut mempunyai daya saing atau setidak-tidaknya mempunyai “perbedaan” yang positif.
Dampak Globalisasi dan arus informasi yang sangat pesat telah membawa konsekuensi terhadap pembangunan manusia di seluruh dunia. Segala upaya telah dipersiapkan oleh manusia dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan, diantaranya manusia senantiasa berupaya meningkatkan potensi dirinya agar menjadi manusia bersumber daya yang berkualitas. Kualitas SDM Indonesia bukan saja berada dalam taraf yang rendah, namun juga mengalami penurunan, Hal ini dapat disimak dari laporan World Competitiveness Yearbook (2004) tentang tingkatan daya saing. Di lingkungan regional, daya saing SDM Indonesia berada pada urutan paling rendah dibandingkan dengan Singapura (peringkat 2), Malaysia (peringkat 16), Thailand (peringkat 29) dan Philipina (peringkat 52). Bila kondisi demikian dipertahankan, maka dalam jangka panjang dapat diduga bahwa cita-cita untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat akan menjadi sekedar impian belaka.
Persaingan dalam dunia kerja juga semakin ketat, dan pada umumnya para pengguna jasa (Stakeholders) menginginkan pekerjanya selain memiliki kemampuan kognitif (IPK yang tinggi) juga memilikii soft skills yang dibutuhkan, seperti motivasi yang tinggi, kemampuan beradaptasi dengan perubahan, kompetensi interpersonal, dan orientasi nilai yang menunjukkan kinerja yang efektif. Fenomena ini sesuai dengan hasil penelitian NACE (National Association of Colleges and Employers) pada tahun 2005 yang menyebutkan bahwa pada umumnya pengguna tenaga kerja membutuhkan keahlian kerja berupa 82% soft skills dan 18% hard skills.
Perguruan Tinggi yang berperan sebagai sarana bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia diharapkan memainkan peran sentral dalam peningkatan daya saing bangsa. Oleh karena itu sistem pembinanan kemahasiswaan di Perguruan Tinggi diharapkan menjadi wahana untuk mengubah pola pikir, pola sikap mahasiswa untuk menuju terwujudnya lulusan yang handal.
Dalam mempersiapkan lulusan yang berkualitas, setiap Perguruan Tinggi perlu melakukan Program Pengembangan Kemahasiswaan melalui program-program berikut: (1) Penalaran dan Keilmuan; (2) Bakat, Minat, dan Kemampuan; (3) Kesejahteraan; (4) Kepedulian Sosial; (5) Kegiatan Penunjang. Semua program kemahasiswaan di atas diharapkan dapat meningkatkan kesiapan bersaing mahasiswa, melatih mahasiswa dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan, serta meningkatnya soft skills mahasiswa.
Realisasi peningkatan kualitas lulusan yang memiliki kompetensi pada bidangnya, berkepribadian dengan penguasaan soft skills, serta siap pakai dapat diupayakan melalui pembelajaran yang optimal dan mengarah kepada pengembangan soft skills. Melalui program ini para lulusan Perguruan Tinggi diharapkan menguasai keterampilan meraih sukses (akademik dan non akademik) yang meliputi keterampilan belajar, berpikir, dan keterampilan mengelola hidup. Untuk itu diperlukan kerja keras bersama, bukan hanya dari pihak manajemen Perguruan Tinggi saja, namun juga seluruh civitas akademika agar seluruh atmosfir yang akan tercipta merupakan potret visi bersama dalam lingkungan pendidikan yang berpihak pada intelektual, moral, sikap kritis, persistensi tinggi dan memiliki karakter kesiapan daya saing.
Read More...




0 komentar:
Posting Komentar